Aku Akan Menjadi Pembaca Setiamu




Aku berbaring, merenung
Menatap langit-langit kamar
Enak mataku memandang dinding bercat kuning
Pinggangnya coklat
Ada tempelan puisi-puisiku
Juga sajak-sajak idolaku
Mading itu ada dua
Satu bagianku, satu bagian sejoliku
Tapi dibiarkannya kosong
Biar saja kuisi
Dia senang membaca tulisan-tulisan jelekku
Tentu aku tak ada waktu untuk itu
Terima kasih ucapku
Malam ini aku sendiri
Menyusuri ceruk-ceruk rindu
Kawanku kini lenyap
Dia enggan menjadi pembacaku lagi
Aku menarik tangannya yang besar
Tetaplah disini, pintaku
Menjadi pembaca setiaku
Dia melepas tanganku
Maaf, ada yang sedang menungguku
Dia benci nyamuk-nyamuk nakal diruanganku
Baik.. kalau begitu jangan kembali
Aku akan menjadi pembaca setiaku
Dia pergi, esoknya kembali
Katanya
“ aku akan menjadi pembaca setiamu”
Dengan tulisan jelekku?
Ya, aku sudah terbiasa dengan tulisan jelekmu itu
Hahaha kami tertawa bersama
Sambil membaca tulisan jelekku

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Magribku yang Entah

Beku