Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Ramu Katamu sederhana

Menghargai itu sederhana, ketika kau bermurah hati menghargai hal-hal kecil yang dilakukan orang lain untuk mendapatkan kepercayaan dirinya...itu luar biasa..

motto

the are so many beautiful reasons to be happy. :-)

Guru Maafkan kami

Sesekali kau marah menyaksikan kelalaian kami Sesekali pula kami terpekur mendengarmu Rasa kecewa yang tak mampu kau sampaikan lewat kata-kata Hanya mata indahmu yang berkaca-kaca Menyimpan harapan besar terhadap kami Sembilu yang tanpa sadar telah membuatmu lara Maafkan guru.. Maafkan murid-muridmu Maafkan kami ketika Tak mengerjakan PR yang kau berikan Mengacuhkanmu.. Membiarkanmu mengoceh sendiri di depan kelas Maafkan kami, Ketika tak satu-pun diantara kami yang Mau tau sulitnya perjuanganmu Guru.. Sia-sia keringatmu, suaramu, waktumu Demi kami yang tidak menghargai perjuanganmu Terkadang kami hanya meramaikan kelasmu Tanpa berada dalam pelajaranmu Hingga lagi..lagi Kecewa yang kau telan sebagai pengenyang Jiwa tulusmu..

Bebaskan Aku Dari Kehampaan Ini

Disini aku hidup Dahulu aku dapat tersenyum dan tertawa bersama mereka Merasakan hangatnya dekapan-Mu Tapi kini? Aku merasa sendiri dalam keramaian Jiwaku terkapar lelah menghadapi kenyataan Hampa menyakitiku bila mengenang rasa Aku ingin kembali Engkau rengkuh Dekaplah jiwa gersang ini walau sejenak Kini aku terbaring lemah ditempat asing ini Kepalaku terasa berat Aku ingin lari dari kenyataan ini Namun kakiku tak bisa kugerakkan Perlahan dunia kurasa semakin buram Perlahan namun pasti ia akan hilang Seiring buramnya alam dalam pandangan Nafasku telah sampai ditenggorokan Semakin jelas buram yang kupandang Hingga akhirnya nafasku terhenti dalam asma-Mu Nyatakah ini? Benarkah dunia bukan lagi menjadi tempatku? Aku terbangun..Syukurlah ini hanyalah mimpi Namun Kau pasti menjemputku Ya allah Sebelum Engkau memanggilku,dekaplah aku Bebaskan aku dari kehampaan ini

Hijrah

Sinar rembulan malam Penuh pesona meski redup Ciptaan Sang Maha Agung Aku tertegun, merenung Ku memohon ampun-Mu Rabbi Satu per satu ku tepis noda Ku coba menuntun rakib tersenyum Menulis indah perjalananku Perlahan aku yakin Hatiku harus berhijrah Ku cari jalan baru, Tak peduli rintangan Aku melangkah mantap   Keluar dari jalur keburukan Tuhanku, tuntun aku Dalam hijrahku ke jalan-Mu

Lelah

Ibu, aku lelah Sudah lama aku tak memelukmu Tak lagi menemanimu ke ladang Aku lelah disini Semuanya terasa sulit kujalani Bu Aku ingin memijitmu Yang lelah setelah seharian bekerja Aku ingin memikul bebanmu Aku lelah Bu Aku lelah menyusahkanmu Aku ingin membanggakanmu Aku ingin membahagiakanmu Aku ingin menemanimu                                                                                                  Dalam petang yang membayangi usiamu Bu, aku lelah disini Bu Aku ingin menemani hari tuamu

Amnesia

Aku lupa pernah mengenalmu Menjadikanmu orang penting dalam hayatku Aku lupa ada orang lain yang kukenal selain keluargaku Aku lupa, apa saja yang pernah kulalui sampai setua ini Suatu kali Aku dibawa mereka ke sebuah ruang petak Dindingnya penuh dengan gambar Ada rangkaian ayat juga beberapa tempelan jenis lain Mata mereka iba menatapku Ingin mengembalikan ingatanku Mereka menjelaskannya satu per satu Aku mendengarkan, hampa, tak ingat apa-apa Lalu mereka menyerahkan sebuah buku Aku disuruh membacanya Aku buka, tulisannya jelek, banyak coret-moret Mereka bilang itu diari yang slalu aku tulis dulu Diakhir halamannya aku tuliskan “ jika nanti aku amnesia Aku bisa mengingatnya lewat tulisan ini” Aku tersentak, benar Sekarang aku ingat siapa dirimu Betapa pentingnya kau bagiku dulu Aku ingat siapa saja digambar itu Ya, aku ingat semuanya, tapi kau tiada lagi Aku kehilangan ingatanku Juga kehilanganmu waktu bencana itu Aku semakin